Materi
keprofesian dalam bidang PWK disampaikan pada hari kedua oleh Mas Gatot
Subroto. Pertama-tama beliau menjelaskan arti dari kata “profesi”. Profesi
sendiri berarti bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian. Lulusan
PWK sendiri mempunyai sebuah perkumpulan yang diberi nama IAP atau Ikatan Ahli
Perencana.
Ikatan Ahli Perencana berdiri pada tanggal 13 April 1971. IAP ini merupakan tempat berhimpunnya ahli perencanaan wilayah dan kota di Indonesia, baik perorangan maupun asosiasi yang telah memenuhi syarat dan ketentuan keanggotaaan yang telah diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).
Tugas dari IAP ini adalah:
·
Meningkatkan peran para ahli perencanaan wilayah dan
kota.
·
Meningkatkan kemampuan professional.
·
Mengembangkan bidang pengembangan.
· Membina hubungan
dan kerjasama sesama ahli perencana.
Menurut APA atau American Planners Association,
seorang planner
harus memiliki keahlian dalam:
·
Pengetahuan mengenai tata ruang
·
Analisis kependudukan
·
Pemahaman terhadap dampak social
· Kemampuan menulis
serta presentasi
Seorang planner harus memiliki kemampuan dalam menulis dan presentasi
karena dalam keprofesiannya nanti tentu saja seorang planner banyak membuat
laporan mengenai keadaan sekitar. Dan harus dapat mempresentasikannya didepan
orang banyak. Maka dari itu, seorang planner harus memiliki kemampuan menulis
dan presentasi agar orang lain tertarik kepada karya ataupun project kita.
Seorang planner dalam keprofesiannya juga harus focus ke satu bidang.
Namun bidang-bidang lain juga tidak boleh dilupakan. Karena tentu semua bidang
saling berkaitan erat. Karena apabila bidang-bidang lain dilupakan, hal itu
bisa merugikan diri kita sendiri.
Ilmu perencanaan wilayah dan kota sendiri terbagi menjadi beberapa
aspek, yaitu:
1.
Real estate
2.
Ekonomi
3.
Lingkungan
4.
Infrastruktur
5.
Advokasi perencanaan
6.
Pedesaan
7.
Social
8.
Strategis kota
9.
Pariwisata
10. Transportasi
11. Urban desain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar